Rabu, 10 September 2014

Minggu, 07 September 2014

Kamis, 04 September 2014

Cara Membuat Running LED (lampu berjalan)

Assalamu’alaikum.. kali ini saya akan coba membagi sedikit ilmu yang saya miliki, yaitu cara membuat Running Led. Apa sih running led itu? 
Gampangnya, running led itu lampu berjalan walaupun kalo diartikan langsung dari bahasa inggris ke indonesia, artinya salah.. harusnya lampu berlari. Haha. Balik lagi ke pengertian awal yaitu lampu berjalan.  Ko lampu bisa jalan ya? Hehe maksudnya bukan lampunya jalan-jalan sendiri.., jadi di dalam rangkaian yang nanti kita akan buat ada beberapa buah led, nah lednya itu akan nyala bergantian secara urut. Misal kita susun 6 buah led sejajar dari kiri ke kanan, pada awalnya led yang paling kiri (kita anggap aja led1) menyala. Terus ketika led2 menyala, led1 mati, dst. Jadi dalam satu waktu cuma satu led aja yang nyala. Dan itu akan berulang selama ada catuan yang kita beri.
Ok.. langsung ke bahan yang diperlukan
  1. LED                                     : 6 buah (warna bebas, terserah jumlahnya kalo mau lebih)
  2. Ic NE555N                         : 1 buah (ini ic clocknya)
  3. Ic HEF 4017BP                  : 1 buah (ini ic buat pengurutnya, kalo ga ada yang sama persis bilang aja ic 4017)
  4. Resistor                3Kohm : 1 buah (boleh lebih tinggi atau rendah tergantung kebutuhan)
  5. Kapasitor polar 22uf (22 mikro farad) : 1 buah
  6. Potensiometer 50Kohm : 1 buah (variable resistor, buat ngatur-ngatur pergantian nyala LED, bisa cepat atau lambat )
  7. Catuan 9 volt                     : 1 buah (boleh pakai baterai, berarti sekalian beli kancing baterainya jangan lupa.. hehe)
  8. Saklar                                  : 1 buah (terserah mau pake atau engga)
  9. Poject board                      : 1 buah (kalo percobaan mendingan pake ini, kan klo salah tinggal cabut aja..)
  10. Kabel jumper (bebas mau berapa meter, tinggal dipotong kecil-kecil aja)
Sip. Kayanya bahan sudah disebutin semua.. InsyaAllah ga ada yang ketinggalan.. :)
Selanjutnya tinggal skema rangkaiannya.. cekidoooooooot   !!!!!!!!!!!!


Skema udah ada tinggal merangkai.. pasti butuh ini..
skema running led

datasheet ic 555

datasheet ic 4017

Kalo ada yang bingung cara memasang potensiometer, liat disini..
Kalo ada yang bingung cara memasang saklar, kan banyak jenisnya tuh. Ada yang 6 kaki, 4 kaki, 3 kaki, dll, liat disini..
Alhamdulillah.. udah dicoba dan berhasil ko :) . mudah-mudahan pada bisa berhasil ya..
saya coba banyakin jumlah LEDnya dan dibentuk jadi huruf sama angka.. dan ini hasilnya..

Rabu, 03 September 2014

Rangkaian CLOCK

  IC Timer 555, merupakan sebuah IC yang sering kita temui terutama pada rangkaian flip-flop. Namun, pada dasarnya IC Timer 555 dapat dibuat dari beberapa komponen elektronika sederhana. Bahan-bahan yang dibutuhkan juga mudah kita dapatkan seperti resistor, kapasitor, jumper (kabel), LED. LED pada rangkaian clock ini hanya sebagai indikator cepat / lambatnya clock. Untuk dapat mengatur kecepatan clock, kita hanya perlu mengubah resistansi dan kapasitansi dari komponen penyusunnya. 
Berikut ini gambar rangkaian clock :

   Rangkaian clock di atas sebenarnya dapat kita simulasikan sebelum kita mempraktekkannya langsung. Cara mensimulasikan komponen-komponen tersebut hanya dengan sebuah software. Software Electronics Workbench yang merupakan kepanjangan dari EWB adalah program khusus untuk elektronika. Program ini digunakan untuk mensimulasikan suatu rangkaian. Didalam EWB terdapat berbagai macam komponen elektronika serta alat ukur seperti Avometer, Oscilloscope, Function Generator, dan lain-lain. Dengan menggunakan EWB, kita bisa membuat rangkaian dan membuktikan hasilnya tanpa perlu kita membeli komponen, cukup lewat komputer saja

PENGERTIAN MIKROKONTROLER

Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.
Meskipun kecepatan pengolahan data dan kapasitas memori pada mikrokontroler jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan komputer personal, namun kemampuan mikrokontroler sudah cukup untuk dapat digunakan pada banyak aplikasi terutama karena ukurannya yang kompak. Mikrokontroler sering digunakan pada sistem yang tidak terlalu kompleks dan tidak memerlukan kemampuan komputasi yang tinggi.
Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut sebagai embedded system atau dedicated system. Embeded system adalah sistem pengendali yang tertanam pada suatu produk, sedangkan dedicated system adalah sistem pengendali yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh printer adalah suatu embedded system karena di dalamnya terdapat mikrokontroler sebagai pengendali dan juga dedicated system karena fungsi pengendali tersebut berfungsi hanya untuk menerima data dan mencetaknya. Hal ini berbeda dengan suatu PC yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, sehingga mikroprosesor pada PC sering disebut sebagai general purpose microprocessor (mikroprosesor serba guna). Pada PC berbagai macam software yang disimpan pada media penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti mikrokontroler hanya terdapat satu software aplikasi.
Penggunaan mikrokontroler antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
  • Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking System, sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan, pengkondisi udara, speedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif
  • perlengkapan rumah tangga dan perkantoran : sistem pengaman alarm, remote control, mesin cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan digital, mesin foto kopi, printer, mouse.
  • pengendali peralatan di industri.
  • robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang paling populer dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit adalah data yang dapat diproses dalam satu waktu adalah 8 bit, jika data yang diproses lebih besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data yang masing-masing terdiri dari 8 bit. Contoh mikrokontroler 8 bit antara lain keluarga Motorolla 68HC05/11, Intel 8051, Microchip PIC 16, dan yang akhir-akhir ini mulai populer keluarga Atmel AVR. Selain yang telah disebutkan di atas terdapat juga beberapa seri mikrokontroler lain yang cukup dikenal antara lain Basic Stamp dari Parallax (banyak digunakan untuk pembelajaran mikrokontroler) dan HD64180 dari Hitachi (sebagai pengendali LCD). Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga program untuk suatu jenis mikrokontroler tidak dapat dijalankan pada jenis mikrokontroler lain. Untuk memilih jenis mikrokontroler yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga kriteria yaitu
  • Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini menyangkut kecepatan, kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM dan ROM, jumlah I/O dan timer, harga per unit
  • Bahasa pemrograman yang tersedia
  • Kemudahan dalam mendapatkannya
contoh gambar mikrokontroler(khususnya seri AT89 dari Atmel)

thanks to : http://mechatronicscrew.wordpress.com/praktikum/praktikum-mekatronika/mikrokontroler/